Friday, September 17, 2010

"I Love Money"

Saya baru saja mendengarkan wawancara seorang penyanyi Afrika Selatan di BBC, sayang namanya tidak terdengar jelas. Intinya adalah wanita ini sedang giat2nya mempromosikan cara2 penanggulanga malaria. seluruh isi wawancaranya adalah bagaimana seorang perempuan asal Afrika berusaha untuk memberdayakan sesama warga negaranya. Tetapi pernyataan yang paling menarik darinya, justru bukan bagaimana menurutnya mengenai MDGs, tetapi justru sebaris kalimat sederhana tetapi memiliki implikasi yang tidak sesederhana itu. Dia mengatakan, kurang lebih, "I love money", alasannya adalah dengan uang-lah dia bisa memberikan bantuan kepada mereka yang memerlukan bantuan, karena uanglah dia bisa berpartisipasi dalam proyek sosial yang dikerjakannya seperti membeli kelambu untuk mencegah malaria.

Sederhana tetapi menurut saya jujur. Selama ini saya sering mendengar bahwa uang itu tidak penting tetapi yang penting adalah kemauan untuk bergerak dan berusaha. Akan tetapi dengan pernyataan di atas, saya rasa dalam beberapa konteks ada benarnya. Di jaman sekarang, jika Anda tidak memiliki sumber keuangan atau sumber lainnya untuk membantu suatu komunitas, niat baik itu mungkin hanya menjadi sebatas niatan dan impian. Tetapi apa sebenarnya yang mewujudkan impian itu? Dana untuk membantu pendidikan anak2 miskin dan terlantar, dana untuk membantu pembangunan kembali rumah ibadah yang rusak, ataupun dana untuk mengkampanyekan sebuah tujuan tertentu. Ujung2nya uang, mungkin itu yang selama ini terjadi dalam masyarakat kita.

Sampai sekarang saya memang belum menemukan sebuah proyek, walaupun untuk tujuan sosial dan nir-laba yang benar2 tidak memerlukan uang. Walaupun cara pengumpulannya tidak komersial dan berdasarkan kerelaan masing2 anggota, tetapi tetap saja, uanglah yang diperlukan.
Tetapi, lagi2 ini masalah persepsi. Penyanyi diatas berpikir bahwa untuk memberikan sesuatu yang nyata kepada komunitasnya dia perlu uang, karena tanpa itu dia merasa tidak memiliki sesuatu untuk dibagi. Mungkin bagi orang lain, mereka bisa membagi sesuatu walau pun bukan dalam bentuk materi kepada orang2 di sekitarnya. Lagi2 ini juga masalah kebutuhan, apa yang paling diperlukan oleh orang2 sekitar yang memerlukan.
Namun, sejujurnya saya setuju dengan penyanyi di atas, saya juga suka uang, mungkin lebih tepatnya saya perlu uang, karena dengan uang saya bisa membeli hal2 yang saya inginkan dan jika ada kelebihan saya bisa membaginya dengan orang lain. Tapi bukan berarti ini adalah pembenaran bahwa uang menjadi tujuan, uang hanyalah alat. Dan oleh karenanya mungkin tidak bijaksana kalau mengatasnamakan uang untuk segala hal ... *mungkin demikian*

No comments: